Ketahanan pangan yaitu kondisi terpenuhinya pangan bagi RT yang tercermin dari tersedianya pangan yg cukup baik jumlah maupun mutunya , aman , merata dan terjangkau . Artinya secara fisik pangannya ada, secara ekonomi mampu membeli , memenuhi kebutuhan gizi individu , aman dikonsumsi , terpenuhi setiap waktu. 90 % Masalah kesehatan manusia terkait dg kualitas makanan yang dikonsumsi . Pengertian pangan yaitu Segala sesuatu yg diperuntukkan sbg makanan atau minuman bg konsumsi manusia, mengandung zat gizi bagi kesehatan, Tidak ada pangan yg superior.
DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN
Share:
DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN
yaitu kondisi tercapainya pola konsumsi pangan yg beragam dan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan hayati dan norma gizi , cita rasa, sosial , ekonomi , budaya dan agama. Konsep seimbang : Antara konsumsi zat gizi dg kebutuhan, Jumlah antar kelompok pangan, Jumlah antar waktu makan utk hidup sehat didapat dg konsumsi aneka ragam pangan
Diversifikasi Horizontal : Upaya utk menganekaragamkan konsumsi pangan dg memperbanyak macam komoditi pangan & upaya meningkatkan produksi dari macam-macam komoditi tsb
Diversifikasi Vertikal : Upaya utk mengolah komoditas pangan , terutama non beras sehingga mempunyai nilai tambah dari segi ekonomi , nutrisi maupun sosial
Siapa saja yang harus mendukung diversifikasi konsumsi pangan ???
PEMERINTAH melalui instansi terkait , MASYARAKAT Termasuk PKK , SWASTA Termasuk pengusaha dibidang pangan
Alasan mengapa perlu keragaman konsumsi pangan :
- Tidak ada satu jenis pangan yg superior
- Agar kebutuhan gizi terpenuhi
- Agar tdk tergantung satu komoditas pangan
- Kondisi saat ini tergantung sumber karbohidrat beras
- Agar dpt memenuhi kebutuhan pangan yg terus bertambah
- Utk menggerakkan roda perekonomian desa
- Agar tidak terjadi masalah kerawanan pangan&gizi
Upaya diversivikasi konsumsi pangan sudah ada sejak tahun 60-an :
1974 : UPMMR ( Usaha Perbaikan Menu Makanan Rakyat)
1989 : Ger. ACMI ( Aku Cinta Makanan Ind )
1991/92 : Prog . Pemanfaatan Pekarangan
1993 – 1998 : Diversifikasi Pangan dan Gizi ( DPG )
1998/99 : Revitalisasi DPG
2000 : Prog . Peningkt . Ketahanan Pangan
Belum berjalan sesuai dg yg diharapkan , hasilnya belum terlihat secara nyata , karena faktor social ( gengsi ), budaya , ekonomi , pengetahuan,dll :
- Beras lebih enak dan mudah diolah
- Konsep makan yg keliru , belum makan kalau belum makan nasi
- Beras sebagai komoditas superior
- Ketersediaan beras melimpah , harga masih terjangkau
- Pendapatan rumah tangga
- Terbatasnya teknologi pengolahan dan promosi pangan non beras ( pangan lokal )
- Kebijakan pangan yang tumpang tindih
- Adanya kebijakan impor gandum , jenis produk sampingannya yang jmlnya beranekaragam dg promosi yg gencar .
3 FUNGSI UTAMA ZAT GIZI
- Zat Tenaga ( Sumber energi ) : 50 – 60 % Merupakan sumber karbohidrat , contoh : beras , singkong , jagung , ubi jalar , talas , garut , dsb
- Zat Pembangun ( Sumber protein ) : 10-15 % Umumnya diperoleh dari lauk-pauk : tempe , tahu , telur , ikan , ayam , kacang-kacangan ( kedele , kc hijau , kecipir , kc. Tolo , kc. Koro )
- Zat Pengatur ( Lemak ) : 15-25% Termasuk didalamnya adalah buah dan sayur . Sayuran dianjurkan yg berwarna , banyak vit . C. Buah sebaiknya yg berwarna ( pepaya , pisang )
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi (P2KPG)
- Memberikan pendidikan DKP dimulai dari keluarga , lingkungan terdekat sejak usia dini
- PKK dan organisasi wanita mendorong kesadaran masyarakat untuk memproduksi dan mengkonsumsi pangan lokal yang aman
- Mengenal dan mangajarkan menu B2SA
- PKK dan organisasi wanita dapat melakukan pembinaan untuk pengembangan bisnis pangan lokal melalui pelatihan aneka pangan berbasis pangan olahan .
Share: