Kondisi Kabupaten Kudus dibidang lingkungan hidup
Lahan dan Hutan
Alih fungsi lahan
Dengan banyaknya alih fungsi lahan menjadikan lahan resapan air menjadi berkurang sehingga berakibat berkurangnya volume air yang meresap kembali ke tanah. Kabupaten Kudus, dalam penyediaan air bersihnya mengandalkan air tanah sehingga dengan adanya alih fungsi lahan dikhawatirkan secara lambat laun mengurangi volume air tanah.
Lahan kritis di beberapa tempat
Lahan kritis terbesar terdapat di sebagian besar wilayah Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. Adanya lahan kritis di wilayah ini mengakibatkan sering terjadinya longsor dan banjir pada waktu musim hujan, menurunnya keseburan tanah dan berkurangnya resapan air ke tanah
Air
Pencemaran air sungai
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode storet, sungai-sungai yang menjadi badan penerima air limbah industri dan permukiman dalam kondisi tercemar sedang-berat
Eksploitasi air tanah dan mata air
Besarnya pengambilan air tanah untuk memenuhi kebutuhan industri dan air bersih sebagian besar penduduk Kabupaten Kudus tidak sebanding dengan peresapan kembali air ke dalam tanah serta kondisi lahan kritis diperparah dengan pemanfaatan liar mata air di kawasan atas menjadi peringatan dini bagi Pemerintah Kabupaten Kudus agar lebih memperhatikan konservasi air
Iklim
Perubahan Iklim Global
Sudah menjadi isu lingkungan secara global bahwa perubahan iklim membawa dampak bagi kehidupan di bumi demikian pula di Kabupaten Kudus.
Bencana Alam
Bencana longsor dan banjir sering terjadi di Kabupaten Kudus pada saat musim hujan, hal ini menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Kudus untuk diatasi.
Saat ini, di Kabupaten Kudus keterlibatan masyarakat termasuk institusi pendidikan dalam menanamkan perilaku berbudaya lingkungan dan institusi swasta masih belum terlihat secara signifikan sehingga hanya mengandalkan peran dari institusi pengelola lingkungan hidup saja. Melihat potensi yang ada, dengan pendekatan dan koordinasi yang dinamis, Pemerintah Kabupaten Kudus dapat menggerakkan partisipasi masyarakat melalui kader-kader lingkungan, institusi swasta melalui CSR-nya serta institusi pendidikan melalui Program Adiwiyata.
Share: